Dari Konro Sampai Rawon

Selain coto dan konro yang memang sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia secara luas, es pisang ijo merupakan hidangan khas lokal yang patut dicoba saat berada di Makassar. Saya pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan langsung menuju Warung Bravo untuk mencicipi. Warung Bravo memiliki kapasitas yang tidak terlalu besar. Menempati bangunan berbentuk ruko di Jalan Andalas, tempat ini hanya bisa menampung lebih kurang 15 hingga 20 orang.

Walaupun terlihat sederhana dan mirip dengan restoran pada umumnya, suasana di Warung Bravo cukup nyaman dan sangat pas untuk Anda bersantai sambil menikmati suguhan-suguhan khas tempatan yang beragam. Di sini tersedia nasi campur, nasi goreng, mi pangsit serta soto ayam, sate, juga rawon. Akan tetapi, es pisang ijo dan es pallubutunglah yang menjadi menu andalan di sini. Dua menu tersebut menjadi sasaran perburuan kuliner saya kali ini.

Dari penyajiannya, kedua hidangan tersebut terlihat cukup serupa. Perbedaannya hanya pada olahan pisang yang dicampurkan. Untuk es pallubutung, pisangnya tampil polos, sedangkan untuk es pisang ijo terdapat adonan tepung berwarna hijau yang membalut pisangnya. Kedua-duanya pun dihidangkan bersama bubur sumsum dan siraman sirup manis di dalam satu mangkuk. Penggunaan pisang kepok yang belum terlalu matang memberikan tekstur yang agak padat.

Rasa bubur sumsumnya juara. Tekstur yang terasa sangat lembut di mulut berpadu jejak rasa gurih yang pas benar-benar memanjakan lidah. Sirupnya memberikan rasa manis yang unik lengkap dengan aroma yang sangat khas nan menggoda. Sirup yang digunakan adalah produk lokal Makassar. Jadi, bisa dipastikan Anda tidak akan menemukan komposisi gurih dan manis yang sensasional seperti ini di tempat lain.

Bagi Anda yang berniat untuk datang berkunjung, Warung Bravo buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga pukul 22:00 setiap hari. Menurut penuturan salah satu pegawai di sana, Warung Bravo belum lama ini membuka satu lagi cabang di kota Makassar.

Anda juga bisa membaca artikel ini di The Jakarta Post: The one ‘warung’ not to miss when visiting Makassar

Jl. Andalas, Makassar
T: (0411) 3615180
Buka setiap hari, pukul 08.00–22.00 WITA
Rp40.000/US$3 per orang

The post Makassar: Warung Bravo appeared first on Good Indonesian Food.

Bila kita masuk ke ranah sup saudara, sup daging khas Makassar dengan campuran perkedel kentang dan mihun, warung yang sudah berdiri sejak 1970-an ini adalah jagoannya. Memiliki satu cabang, kedai ini adalah tempat favorit warga setempat untuk menikmati sup saudara. Soal rasa, banyak di antaranya yang sependapat bahwa sup saudara di kedai ini adalah yang terbaik di Kota Makassar.

Beroperasi 24 Jam

Lokasi kedai yang cukup dekat dengan Pasar Sentral Makassar membuatnya dipenuhi pengunjung hampir setiap saat. Apalagi kedai ini mungkin satu-satunya warung sup saudara di Makassar yang beroperasi 24 jam penuh. Saya pun sempat mengalami kendala dalam mendapatkan tempat duduk ketika berkunjung ke sana belum lama ini. Saya tiba tepat jam 12 siang, saat kedai ini sedang ramai-ramainya. Cuaca yang agak panas di luar membuat saya sedikit berkeringat saat menunggu tempat kosong.

Kuahnya Terasa Segar

Setelah kurang lebih 10 menit, saya pun mendapatkan posisi yang pas untuk menikmati santap siang. Terlihat jejeran mangkuk di balik konter yang siap dihidangkan dengan siraman kuah sup. Kita pun bisa memiliki jenis-jenis isian yang akan dimasukkan ke dalam sup. Saya memilih campuran daging sapi dan paru goreng dalam sup saudara saya. Beberapa pilihan lain yang tersedia di antaranya hati sapi, babat, dan kikil. Dalam sekejap, pesanan saya sudah tersaji.

Sekilas, kuah sup saudara agak menyerupai coto makassar, termasuk warnanya. Yang membedakan adalah isiannya. Ada tambahan mihun dan perkedel kentang di dalam campuran sup saudara. Setiap suap kuah sup saudara ini terasa segar dan nikmat.

Tambahan sedikit jeruk nipis dan sesendok sambal cukup untuk meningkatkan kekuatan rasa sup ini. Daging sapi yang lembut dan paru goreng yang renyah benar-benar memanjakan lidah. Semangkuk sup saudara pun tandas dalam hitungan lima menit saja. Saya pun hanya bisa bergumam dalam hati bahwa ini adalah sup saudara terbaik yang pernah saya nikmati.

Anda juga bisa membaca artikel ini di The Jakarta Post: Tucking into the best ‘sup saudara’ in Makassar

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo (Jl. Irian), Makassar
Buka 24 jam setiap hari
Rp30.000/US$2,30 per orang

The post Makassar: Warung Pangkep Sop Saudara Jl. Irian appeared first on Good Indonesian Food.

Salah satu kedai bakwan malang yang cukup terkenal di Jakarta adalah Bakso Bakwan Malang Cak Su Kumis Rawamangun. Saat datang pada hari Minggu siang, kedai ini sudah dipenuhi pengunjung yang sedang makan siang. Antrean panjang di bagian depan kedai pun tak terelakkan karena di sinilah para pengunjung bisa memilih sendiri berbagai jenis gorengan dan rebusan di atas meja. Warung ini memang menggunakan sistem prasmanan sehingga pengunjung tidak perlu menunggu didatangi pelayan untuk memesan.

Suasana antrian di Bakso Bakwan Malang Cak Su Kumis. (Foto: Good Indonesian Food)

Warung yang sudah berdiri sejak 1990 ini rupanya sudah memiliki beberapa cabang yang tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, seperti di Pondok Kelapa, Pekayon, Cempaka Putih, Galaxy Bekasi, Pondok Kopi, hingga Percetakan Negara. Selain itu, beberapa artis pun pernah mencicipi bakwan malang Cak Su Kumis, di antaranya Inul Daratista, Farhan, hingga Bondan Winarno.

Baca Juga: Jakarta: Bakso Gepeng Rawamangun

Melihat sendiri gorengan dan rebusan di depan mata membuat saya kalap. Tidak pas rasanya kalau tidak saya coba semua. Ada bakso urat, bakso halus, tim goreng (semacam tepung yang dibentuk bulat), kekkian goreng, siomay goreng, siomay rebus, tahu cokelat, dan tahu putih. Khusus untuk tahu, di bagian tengah diberi isian daging bakso sehingga rasanya semakin gurih. Saat kuah disiram, baunya harum dan rasanya pun terasa nikmat di lidah. Ukurannya memang cukup besar sehingga mengambil beberapa potong saja dijamin sudah mengenyangkan. Namun, dari tempat saya duduk, saya melihat orang-orang kerap kembali mengantre untuk mengambil satu atau dua potong tambahan.

Saran saya, datanglah di luar jam makan siang atau makan malam untuk menghindari antrean yang terlalu lama. Datang pada hari libur juga bisa menjadi pilihan karena berdasarkan bocoran dari tukang ojek online yang mengantarkan saya ke sana, antrean pada hari kerja bisa mengular.

Anda juga bisa membaca artikel tersebut di Queuing for a bowl of hot ‘bakwan Malang’ in East Jakarta

JL. Rawamangun Muka Barat, No. 14, RT.9/RW.12,
Rawamangun, Jakarta Timur
Telp: (021) 92696256
Buka setiap hari, pukul 09.00-21.00 WIB
Rp30.000/ US$2,20 per orang

The post Jakarta: Bakso Bakwan Malang Cak Su Kumis appeared first on Good Indonesian Food.

Belum lama ini, petualangan kuliner saya mengantarkan saya ke daerah Pasar Baru untuk menyambangi salah satu kedai nasi uduk yang, ternyata, sangat populer di kawasan tersebut, yaitu Nasi Uduk Kota Intan. Walaupun sudah beroperasi cukup lama, kedai nasi uduk ini bukanlah sebuah restoran yang megah. Hanya sepasang warung tenda yang menyambut saat saya menginjakkan kaki di Jalan Samanhudi, Pasar Baru.

Lokasi tepatnya berada persis di atas trotoar di depan GKI Samanhudi. Jam menunjukkan pukul 5.30 sore dan tempat itu sudah mulai ramai dikunjungi para penggemarnya. Memang belum semua meja terisi penuh, tetapi antrian di depan konter makanannya sudah cukup mengular panjang. Konsep yang disodorkan kedai ini memang berbeda dari kedai-kedai nasi uduk di daerah Kebon Kacang. Para pengunjung di sini diharuskan memilih lauk yang akan dipesan langsung dari konter dan menunggu untuk dihidangkan.

Aneka lauk tertata di atas konter kayu panjang, siap untuk dimasak sesuai pesanan Anda. Tidak sekadar ayam serta tempe dan tahu yang bisa dipilih, tersedia juga pilihan bebek dan ikan di sana. Hebatnya lagi, tersedia juga beberapa pilihan sayur seperti kangkung dan tauge. Saya memutuskan untuk memesan dua potong ayam beserta tahu untuk digoreng. Untuk sayurannya, saya memilih untuk mencicipi tumis kangkungnya. Sedikit terdengar aneh memang, menyantap nasi uduk bersamaan dengan tumis kangkung. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru, bukan?

Suapan pertama berhasil membuat saya seperti terbang ke langit ke tujuh. Kelembutan dan gurihnya nasi uduk di sini sangat memanjakan indra pengecap saya. Rasa-rasanya saya sudah terpuaskan hanya dengan memakan nasi dengan bumbu kacang, tanpa lauk. Ayam gorengnya cukup empuk dengan sedikit jejak rasa manis. Di luar dari kelezatan yang saya sebutkan, ternyata kombinasi rasa olahan kangkung dengan nasi uduk tidak begitu mengena di lidah saya.

Bila Anda merasa lokasi Nasi Uduk Kota Intan cukup jauh dari tempat tinggal Anda, mungkin Anda bisa mencoba mendatangi cabangnya yang berada di daerah Kelapa Gading. Satu pesan saya, sebaiknya hindari memadukan nasi uduk dengan masakan kangkung.

Anda juga dapat membaca artikel ini di The Jakarta Post: Tasty ‘nasi uduk’ is talk of town

Jl. Samanhudi (depan GKI Samanhudi),
Pasar Baru, Jakarta Pusat
Buka setiap hari, pukul 18.00–02.00 WIB
Rp40.000/US$3 per orang

The post Jakarta: Nasi Uduk Kota Intan appeared first on Good Indonesian Food.