Bali: Sate Babi Bawah Pohon

Kalau Anda sempat membaca ulasan saya tentang Sate Plecing Arjuna di Bali, Anda mungkin sadar kalau saya tidak begitu menyukai sate babi. Oleh karena itu, tak aneh jika saya menempatkan Sate Babi Bawah Pohon di bagian terakhir daftar tempat makan yang ingin saya coba—apalagi namanya tidak menarik seperti itu. Walau begitu, tugas harus diutamakan. Jadi, dalam kunjungan kedua saya ke Pulau Dewata, saya mendatangi tempat makan itu dengan antusias, bersama managing director dari Good Indonesian Food.

Berlokasi di area parkir Gelora Tri Sakti di Legian, namanya diambil dari posisi tempat makannya yang tepat di bawah sebuah pohon besar. Sate Babi Bawah Pohon sudah berdiri lebih dari 25 tahun, dan meski namanya mengandung unsur babi, awalnya tempat ini terkenal dengan sate penyu lautnya sebelum hewan itu menjadi langka. Sekarang, fokusnya hanya pada sate babi.

Disajikan dengan tipat, garam, dan cabai mentah, sate babinya dihidangkan kering. Namun setiap tusuknya, sate babi tersebut mengeluarkan rasa manis-pedas yang memanjakan lidah saya. Dagingnya yang empuk meninggalkan kesan pada managing director kami, yang masih memuji kenikmatannya jauh setelah kami menyantapnya. Yang mengejutkan, saya pun tergerak untuk menyetujui setiap ucapannya—ini memang sate terenak yang pernah saya rasakan sepanjang hidup saya.

Jl. Patih Jelantik,
Parkir Gelora Tri Sakti, Legian, Bali
Buka setiap hari dari pukul 9.00-17.00 WITA
Harga: Rp20.000/US$1,50 per porsi


Started her career as a food writer in 2012, Jessicha Valentina is the online editor of Good Indonesian Food. Jessicha has loved Sayur Asem since she was a wee kid and spends her free time trying to cook it.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

INSTAGRAM
KNOW US BETTER