Kelapa Gading memiliki ragam makanan yang cukup variatif. Berbagai menu bisa Anda temukan di sana, salah satunya adalah Bubur Ayam Tangki 18 Wawah. Lokasinya persis di tepi jalan yang ramai sehingga mudah disambangi, tepat bersebelahan dengan Apotik Victory. Letaknya pun tidak jauh dari deretan mal yang berdiri gagah di bundaran Jalan Boulevard Raya.
Saat datang pada jam satu siang di hari Sabtu, saya nyaris kecewa. Pasalnya, pintu kedai sudah setengah tertutup. Saat bertanya kepada tukang parkir terdekat, jawabannya membuat saya lega. “Nanti buka lagi pukul 6 sore. Sekarang tutup dulu karena bubur sudah habis,” begitu penjelasannya. Rupanya, Bubur Ayam Tangki ini buka dari jam tujuh pagi, kemudian tutup jam satu siang dan buka kembali jam enam sore hingga sebelas malam.
Bubur Ayam Tangki 18 Wawah ini didirikan Bapak Stevi sejak tahun 2000 bersama sang istri, dan saat ini bisa dikatakan merupakan kedai bubur yang cukup populer di daerah Gading. Tidak hanya orang tua, anak muda pun kerap menyambangi penjaja bubur ini. Selain ayam, berbagai varian bubur bisa Anda coba, seperti sapo seafood, sapo kodok kungpao, ikan, ayam rica, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, ada pula tambahan menu lain, seperti nasi goreng atau mi. Untuk yang tidak ingin makan berat bisa memesan aneka dimsumnya.
Setelah menghabiskan waktu di Mal Kelapa Gading, yang letaknya tidak jauh dari lokasi kedai bubur tersebut, akhirnya pada jam setengah tujuh malam, saya kembali ke kedai dengan harap-harap cemas. Ternyata benar. Pintu kedai bubur kembali terbuka dan tampak satu-dua meja terisi oleh pembeli. Pelayan pun langsung menyodorkan menu saat saya duduk. Saya pun tertarik mencicipi bubur sapo seafood dan hakau udangnya.
Bubur rupanya disajikan dalam mangkuk yang biasa digunakan untuk hidangan sapo tahu, yakni berbentuk seperti periuk. Di atasnya hanya ditaruh potongan cumi, ayam, dan udang, sementara untuk cakwe, daun bawang, bawang goreng, dan kucay disajikan terpisah. Rasa buburnya cukup gurih, bahkan sebelum saya menambahkan kecap asin atau lada. Rupanya mereka tidak hanya memasak nasi dengan air, tetapi juga menggunakan penyedap rasa sehingga bubur tidak terasa hambar. Porsinya cukup besar dan mengenyangkan. Rasa hangat yang turun ke perut saat menyantap bubur membuat kondisi saya yang agak flu hari itu sedikit membaik. Sebagai penutup, sajian hakau udang yang lembut dan hangat membuat saya kenyang dan puas.
Oh ya, salah satu keunikan bubur tangki ini adalah adanya tambahan mustard. Ya, di atas meja disediakan mustard untuk Anda tuangkan ke atas bubur. Jika selama ini orang cenderung menggunakan kuah kaldu sebagai siramannya, maka lain halnya dengan bubur tangki. Apakah rasanya akan menyatu? Ternyata, iya. Rasa bubur yang gurih berpadu dengan mustard yang semi asam. Sebagai informasi, mustard yang digunakan dibuat sendiri oleh sang pemilik sehingga terjamin rasanya.
Anda juga dapat membaca artike ini di The Jakarta Post: Kelapa Gading’s tasty ‘bubur’ with mustard on the side
Jalan Boulevard Raya QF1 Nomor 26, Kelapa Gading
Jakarta Utara
T: (021) 450 7706
Buka setiap hari, pukul 06.00-13.00 WIB, lalu tutup dan buka kembali pada 18.00-23.00 WIB
Rp50.000/US$3,70 per orang
NO COMMENT