Setelah melewati flyover Tanjung Barat dari arah Lenteng Agung, cobalah memperlambat laju kendaraan Anda. Di sebelah kiri jalan, terdapat sebuah rumah makan yang kerap ramai, mulai dari pagi, siang, hingga malam. Namanya unik, Jambo Kupi. Menu yang disajikan adalah masakan Aceh. Buka dari jam tujuh pagi hingga tengah malam, Anda harus siap mengantre kalau memilih datang saat makan siang, menjelang sore, dan menjelang makan malam. Orang-orang rupanya senang singgah di sini, memesan kopi dan martabak, lalu mengobrol sambil merokok.
Saat masuk, saya langsung melihat dapur restoran yang memang ditaruh di bagian depan. Roti canai bertumpuk di etalase siap dihidangkan sesuai pesanan pengunjung. Bangku-bangku dan meja kayu berjajar menanti pembeli. Di sudut, seorang pelayan Jambo Kupi sedang meracik kopi dengan menariknya tinggi-tinggi dari satu teko ke teko lain. Pemandangan yang menarik untuk disaksikan. Dari obrolan saya dengan si pelayan, cara ini dilakukan agar rasa pahit kopinya hilang. Air yang digunakan pun harus sangat panas agar rasanya tidak berubah.
Pemilik Jambo Kupi adalah orang Aceh asli bernama Cut Inong Alba. Beliau mendirikan restoran yang menyajikan berbagai menu Aceh ini sejak 2010. Tidak sekadar mi dan roti canai, berbagai hidangan khas Aceh dapat Anda cicipi di sini. Ada kue-kue khas Kota Serambi Mekah tersebut, seperti dadar gula aren, roti jala srikaya, adea ubi, pulut bakar, dan timpan srikaya. Untuk menu utama, ada nasi gurih, nasi goreng aceh, lontong sayur, hingga martabak.
Untungnya, waktu yang saya pilih terbilang tepat, yaitu setelah makan siang sehingga pembeli pun tidak sampai mengantre. Meskipun begitu, sejak saya duduk hingga selesai makan, pengunjung datang silih berganti tanpa henti, sebuah pertanda bahwa Jambo Kupi memang menjadi pilihan tepat untuk merasakan kuliner khas Aceh.
Karena sebelumnya sudah makan siang, akhirnya pilihan saya jatuh pada roti canai kari kambing. Harganya yang cukup mahal dibanding roti canai dengan topping keju atau susu membuat saya khawatir porsinya terlalu besar sehingga saya kesulitan menghabiskannya. Setelah harap-harap cemas, tibalah roti canai yang saya pesan. Ternyata porsinya tidak terlalu besar, bahkan bisa dibilang hanya bisa dinikmati satu orang.
Roti canai yang dihidangkan cukup empuk, tapi tidak terlalu gurih. Cara makannya bisa disiram dengan kuah kari kambing atau dicelup ke dalamnya. Sayang, kuah kari kambingnya terasa kurang berbumbu . Yang terasa hanya pekat dari cengkeh sehingga agak pedas di tenggorokan. Namun, saat saya mencicipi daging kambingnya, rasanya empuk dan mudah dikunyah.
Komplek Batan, Jalan Raya Rawa Bambu No. A4,
Pasar Minggu, Jakarta
T: (021) 7884 8549
Buka setiap hari, pukul 07.00-00.00 WIB
Rp65.000/US$4,90 per orang
Mencoba Roti Canai Asli Aceh di Tepi Jalan Pasar Minggu | BEIONE
18 December
[…] malam. Orang-orang rupanya senang singgah di sini, memesan kopi dan martabak, sambil mengobrol. Good Indonesian Food (GIF) pun mampir untuk mencoba sajian menu […]
Mencoba Roti Canai Asli Aceh di Tepi Jalan Pasar Minggu | telusur.id
18 December
[…] malam. Orang-orang rupanya senang singgah di sini, memesan kopi dan martabak, sambil mengobrol. Good Indonesian Food (GIF) pun mampir untuk mencoba sajian menu […]
Mencoba Roti Canai Asli Aceh di Tepi Jalan Pasar Minggu | NgeselinBanget.com
18 December
[…] malam. Orang-orang rupanya senang singgah di sini, memesan kopi dan martabak, sambil mengobrol. Good Indonesian Food (GIF) pun mampir untuk mencoba sajian menu […]
Mencoba Roti Canai Asli Aceh di Tepi Jalan Pasar Minggu – Demo
19 December
[…] malam. Orang-orang rupanya senang singgah di sini, memesan kopi dan martabak, sambil mengobrol. Good Indonesian Food (GIF) pun mampir untuk mencoba sajian menu […]
Mencoba Roti Canai Asli Aceh di Tepi Jalan Pasar Minggu - Kabarna
21 December
[…] malam. Orang-orang rupanya senang singgah di sini, memesan kopi dan martabak, sambil mengobrol. Good Indonesian Food (GIF) pun mampir untuk mencoba sajian menu […]