Siapa yang tidak kenal Soto Ceker Pak Gendut? Kebesaran namanya setidaknya sudah tersiar hampir di seluruh pelosok Kota Jakarta. Sebagian besar orang menggandrungi tempat ini karena jam operasionalnya yang menyentuh jam-jam kecil. Tempat ini memang melayani pembeli dari enam sore hingga menjelas jam tiga dini hari. Kesempatan untuk dapat menikmati hidangan berkuah yang hangat dan gurih di tengah malam memang cukup menggoda. Tidak jarang tempat ini justru makin penuh di malam hari.
Walaupun memiliki penggemar yang tak terhitung jumlahnya, Soto Ceker Pak Gendut belum beranjak dari kedai sederhananya yang hanya bermodalkan sepasang tenda di salah satu sudut Jalan Sabang. Bisnis soto ceker ini bermula di era ’90-an. Saat itu, bisnisnya terus berkembang ke arah yang sangat baik. Sampai saat ini, Soto Ceker Pak Gendut pun sudah memiliki sepasang cabang tambahan, selain warung tenda utama mereka tersebut.
Meski warung ini sudah lama digilai khalayak ramai, jumlah kunjungan saya ke sana masih dalam hitungan jari. Bukan karena kualitas hidangannya, melainkan saya enggan menerobos kepadatan lingkungan tempat warung ini berada. Hal inilah yang membuat saya makan seperti orang kesetanan saat berkesempatan menyambangi tempat ini beberapa waktu lalu. Setiap suapan sotonya benar-benar memanjakan lidah dan kerongkongan saya.
Pesanan saya pada hari itu tidak tanggung-tanggung: satu mangkuk soto ceker dan satu mangkuk soto ranjau lengkap dengan sepiring nasi putih. Sebelum mulai melahap keduanya, terbesit di ingatan pertama kali saya mendatangi tempat ini. Saya sempat berpikir bahwa soto ranjau itu adalah sajian soto yang diisi dengan banyak “ranjau” cabai yang pedas dan ternyata saya salah. Soto ranjau yang dihidangkan di sini ternyata jauh lebih memuaskan dibandingkan saingan-saingannya.
Tulang-tulang ayam yang tersaji di dalam soto ranjaunya masih memiliki potongan daging yang lumayan banyak. Kesegaran kuah sotonya, baik di soto ranjau maupun soto ceker, menyuntikkan rasa yang dahsyat pada isian-isiannya. Satu hal lagi, lezat dan empuknya setiap potong ceker di dalam seporsi soto ceker di sini tak terbantahkan. Ada baiknya Anda segera berdiri dari kursi malas Anda dan langkahkan kaki ke Jalan Sabang untuk merasakan semangkuk atau dua mangkuk di Soto Ceker dan Ranjau Pak Gendut.
Anda dapat membaca artikel ini di The Jakarta Post:A delicate ‘soto ceker’ to end the night
Jl. H. Agus Salim, Jakarta
Buka setiap hari, pukul 18.00-03.00 WIB
Rp20.000/US$1,50 per orang
NO COMMENT