Berkunjung ke Yogyakarta tentunya tidak lengkap jika tidak membeli bakpia sebagai oleh-oleh. Kue berbentuk bulat kecil ini memang tidak dapat dipisahkan dariYogyakarta. Bahkan, kalau Anda berkunjung ke Malioboro, para tukang becak akan langsung menawarkan tur ke sentra pembuatan bakpia sekaligus membelinya untuk buah tangan.
Meski bakpia terkenal sebagai kue khas Yogyakarta, kue ini sebenarnya berasal dari Tiongkok. Bakpia berasal dari kata “bak”yang artinya daging dan “pia” yang artinya kue sehingga secara harfiah artinya kue berisi daging. Menurut beberapa kalangan, bakpia sudah ada di Yogyakarta sejak era 1930-an, dibawa oleh pendatang asal Tionghoa bernama Kwik Sun Kwok. Beliau bereksperimen dengan bakpia buatannya agar sesuai dengan kondisi masyarakat Yogya yang dominan Muslim. Dia mengganti isian bakpia dari daging babi menjadi kacang hijau. Kue ini ternyata mendapat sambutan positif dari banyak kalangan sehingga langsung terkenal.
Seiring perkembangan zaman, berbagai isian yang lebih variatif pun dikembangkan. Rasanya pun sudah mengikuti selera anak muda, tidak sekadar kacang hijau, tetapi juga ada cokelat, keju, dan masih banyak lagi. Berbagai merek bakpia pun bermunculan dan melegenda, seperti Bakpia Pathuk 75 dan Bakpia Pathuk 25. Selain itu, kini, Anda mendapat satu lagi pilihan merek bakpia yang bisa dicoba saat berkunjung ke Kota Pelajar ini.
Namanya Bakpiapia. Industri rumah tangga ini didirikan oleh Ibu Rasuna sejak Juni 2004 dengan toko pertama berlokasi di Jalan Sosro Menduran, Yogyakarta. Outlet kecil nan nyaman dengan dapur tempat meracik bakpia ini merupakan asal-muasal berkembangnya kedai yang memiliki warna khas cokelat-kuning ini. Agak berbeda dengan toko-toko bakpia tradisional, Bakpiapia menghias tokonya dengan campuran nuansa zadul dan modern. Kue-kue berbentuk bulat kecil yang telah matang dan diangkat dari panggangan ditaruh di display dari tampah, menunggu para pembeli.
Pada 2009, Bakpiapia menambah produknya dengan menjual ampyang, yaitu makanan berbahan gula merah dan kacang. Toko ini pun terus berbenah dengan menambah berbagai rasa, selain kacang hijau yang memang sudah dikenal sebagai isi utama dari bakpia. Rasa baru tersebut, di antaranya isi keju, blueberry, nanas, tuna pedas, cokelat, abon sapi,cappuccino, dan durian. Jika sebelumnya Anda mungkin hanya mengenal bakpia dengan satu jenis isi, di sini, Anda dapat mencoba dua isi dalam satu kue yang disebut dengan blasteran. Ada blueberry-keju, pisang-keju, hingga kacang hijau-keju. Ukuran blasteran rata-rata lebih besar daripada ukuran single.
Menariknya, Bakpiapia merupakan produk yang dihadirkan dalam royal wedding Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Raden Ajeng Nurastuti Wijareni, putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X,saat menikah dengan Achmad Ubaidillah. Sebanyak 5.000 buah paket Bakpiapia dipesan dengan kotak dan desain eksklusif yang khusus dibuat untuk acara ini.
NO COMMENT